Selasa, 26 Februari 2013

KALIMAT EFEKTIF


KALIMAT EFEKTIF

adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan dengan tepat ditinjau dari segi struktur, diksi, dan logikanya. Dengan kata lain, kalimat efektif selalu berterima secara tata bahasa dan makna.

Ketidakefektifan suatu kalimat dapat disebabkan berbagai hal, antara lain:
  1. Kontaminasi
  1.  Pleonasme (Berlebihan)
  2.  Ambiguitas (makna ganda)
  3. Tidak jelasnya unsur subjek
  4. Kemubaziran preposisi
  5. Kesalahan logika
  6. Ketidaktepatan bentuk kata
  7. Ketidaktepatan makna kata
  8. Pengaruh bahasa daerah
  9. Pengaruh bahasa asing

Kalimat Rancu
Kalimat rancu terjadi jika kekacauan
penggabungan dua bentuk (dua bentuk yang
benar disatukan menjadi salah)
Contoh:
Diperlebarkan                    : dilebarkan/diperlebar
Seringkali                           : sering-sering/berkali-kali
Dan lain sebagainya           : dan lain-lain/dan sebagainya
Kadngkala                         : kadang-kadang/adakala
Pada zaman dahulu kala    : zaman/kala

Kalimat Taksa
Kalimat yang memiliki makna lebih dari satu (konotatif)
Contoh:
Lukisan Jamilah dipajang juga dalam pameran itu.
Garasi mobil yang mewah itu selalu terpelihara Ibu Ahmad sakit

Kalimat Tidak Lengkap
Kalimat lengkap sekurang-kurangnya harus
memiliki S dan P dan berintonasi selesai
Contoh:
1)      Jika tidak ada dukungan masyarakat tidak akan terwujud
2)      Film produksi dalam negeri yang kurang bermutu yang tidak mampu bersaing di pasaran
3)      Sepuluh orang mahasiswa Unikal yang berangkat dua bulan lalu dengan menggunakan bus kampus dengan tujuan Batang untuk melakukan penelitian wabah penyakit demam berdarah yang tiba-tiba berjangkit di beberapa tempat di kota itu.



Kalimat Tidak Logis
Kalimat yang secara semantik tidak bisa diterima akal.
Contoh:
1)      Yang kencing di WC  harus disiram
2)      Dilarang keras membuang sampah ke sungai.
3)      Jangan memarkir kendaraan di daerah bebas parkir

Kalimat Mubazir/Pleonastis
Kalimat yang menggunakan kata atau
kelompok kata yang berlebihan
Contoh:
1)      Banyak kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan semaunya tanpa aturan.
2)      Tindakan manajer itu terlu keras sehingga akibatnya menyebabkan karyawn berunjuk rasa.
Kata yang sama maknanya:
a)      Adalah merupkan, b) mulai sejak, c) ulang kembali, d) amat sangat sekali

Kata Baku (B) dan Tidak Baku (TB)
Contoh-contoh kalimat Baku dan tidak baku :
TB       : Tina berpelukan dengan mesranya
B         : Tina berpelukan dengan adiknya

TB       : Dalam rapat ini membicarakan pertanggungjawaban ketua
B         : Dalam rapat ini dibicarakan pertanggungjawaban ketua

TB       : Untuk menyingkat waktu, rapat kita mulai
B         : Untuk menghemat waktu,rapat kita mulai

TB       : Adi merebut juara I
B         : Adi menjadi juara I

TB       : Kita harus mengejar ketinggalan
B         : Kita harus menanggulangi ketinggalan ini

TB       : Obat ini dapat menyembuhkan penyakit batuk
B         : Obat ini dapat menyembuhkan orang sakit batuk

TB       : Waktu dan tempat kami persilahkan
B         : Yang terhormat Bapak X kami persilahan

TB       : Menolong adalah merupakan perbuatan yang mulia
B         : Menolong merupakan perbuatan yang mulia

TB       : Dia lebih senang membaca komik daripada novel
B         : Dia lebih senang membaca komik daripada membaca novel



Contoh Kata Tidak Baku dan Baku

TB : Erobik, B : Erobik
TB : Analisa,B:Analisis
TB : Antri, B:Antre
TB: Otentik ,B:Autentik
TB : Adzan, B:Azan
TB : Jimat,B:Azimat
TB : Atlit, B:Atlet
TB : Azas, B:Asas
TB : Otopsi, B:Autopsi
TB : Apotik, B:Apotek
TB : Batalyon,B:Batalion
TB : Bilyar,B:Biliar
TB : Bathin, B:Batin
TB : Brangkas,B:Brankas
TB : Bis, B:Bus
TB : Debet, B:Debit
TB : Diagnosa,B:Diagnosis
TB : Faidah,B: Faedah
TB : Pebruari, B:Februari
TB : Komplit,B: Komplet
TB : Konfrontasi,B:…tasi
TB : Kongkret,B:Konkret
TB : Kwalitas ,B:Kualitas
TB : Kwarto, B: Kuarto
TB : Quorum,B:Kuorum
TB : Legalisir, B:Legalisasi
TB : Lembab, B: Lembap
TB : Lesan,B: Lisan
TB : Lobang, B: Lubang
TB : Master,B: Magister
TB : Majlis, B: Majelis
TB : Matrik,B: Matriks
TB : Missi, B: Misi
TB : Napsu, B : Nafsu
TB : Nomer, B: Nomor
TB : Orisinil, B: Orisinal
TB : Faham , B: Paham
TB : Personil, B:Personal
TB : Praktek, B: Praktik
TB : Jam, B: Pukul
TB : Propinsi, B:Provinsi
TB : Putera, B: Putra
TB : Remidi,B: Remidi
TB : Rejeki, B: Rezeki
TB : Resiko,B: Risiko
TB : Pondasi,B: Fondasi
TB : Photo,B:Foto
TB : Photocopy, B :Fotokopi
TB : Korden ,B:Gorden
TB : Group, B:Grup
TB : Goncang,B:Guncang
TB : Hapal, B:Hafal
TB : Hirarki, B:Hierarki
TB : Horisontal,B:Horizontal
TB : Idial, B:Ideal
TB : Pondasi,B: Fondasi
TB : Photo,B:Foto
TB : Photocopy, B :Fotokopi
TB : Korden ,B:Gorden
TB : Group, B:Grup
TB : Goncang,B:Guncang
TB : Hapal, B:Hafal
TB : Hirarki, B:Hierarki
TB : Horisontal,B:Horizontal
TB : Idial, B:Ideal
TB : Syah, B: Sah
TB : Seksama,B:Saksama
TB : Sekedar, B : Sekadar
TB : Supir ,B: Sopir
TB : Standarisasi, B: Standardisasi
TB : Sahdu,B: Syahdu
TB : Sukur, B: Syukur
TB : Tau, B: Tahu
TB : Tehnik, B: Teknik
TB : Teoritis, B: Teoretis
TB : Taubat, B: Tobat
TB : Trampil,B: Terampil
TB : Onta, B : Unta
TB : Hutang ,B: Utang
TB : Vulkanisir, B: Vulkanisasi
TB : Judisium,B:Yudisium
TB : Dzolim, B: Zalim
TB : Zone, B: Zona
TB : Kebawa, B: Terbawa
TB : Sebra, B: Zebra








KARYA ILMIAH
Adalah karangan mengenai ilmu pengetahuan yang ditulis menurut metode penulisan yang baik dan benar.



DUA KOMPONEN KARYA ILMIAH
1.  Substansi Karya Ilmiah:
            Isi karya ilmiah (masalah, kerangka teoretis, metode, pembahasannya)
2.  Teknik menulisnya:
            Bahasa, sistematika, penulisan kutipan, daftar pustaka, tabel/grafik (bila ada)



JENIS KARYA ILMIAH
Jenis-jenis karya ilmiah yaitu sebagai berikut.
v  Makalah
v  Artikel
v  Skripsi (deskriptif)
v  Tesis (aplikatif)
v  Disertasi (eksplanatif)
v  Laporan penelitian
v  Buku


Adakah yang salah dalam penulisan di atas ?



BAHASA INDONESIA DALAM KARYA TULIS ILMIAH
Kaidah selingkung adalah aturan-aturan yang sifatnya berlaku dalam lingkungan tertentu, misalnya departemen satu berbeda dengan departemen lainnya, pemda satu berbeda dengan pemda lainnya, majalah satu berbeda dengan majalah lainnya, jurnal satu berbeda dengan jurnal lainnya.
Dengan demikian, apabila kita menyusun karya tulis ilmiah, kita harus mengikuti aturan yang ada di lingkungan yang dimaksud.



PERTAMA, BAHASA INDONESIA YANG DIGUNAKAN ADALAH BAHASA INDONESIA RAGAM TULIS.
Ragam ini mengharuskan penggunaan kata yang utuh, terutama kata yang mengandung afiksasi atau pengimbuhan.

SESUAI                                             TIDAK SESUAI
Bekerja                                                kerja
Menjual                                               jual
Tidak                                                   nggak, tak, bukan
Memang                                              emang`                     `1





KEDUA, BI YANG DIGUNAKAN ADALAH BI YANG FORMAL
Formal artinya resmi. Bentuk formal berlawanan dengan bentuk yang kolokial atau bahasa sehari-hari. Bentuk formal digunakan dalam situasi berbahasa yang formal, misalnya dalam penulisan karya ilmiah.



BERIKUT CONTOH KATA FORMAL DAN TIDAK FORMAL
FORMAL                              TIDAK FORMAL
Daripada                                 ketimbang
Hanya                                      cuma
Berkata                                    bilang
Membuat                                 bikin
Bagi                                         buat/pro/teruntuk
Memberi                                  kasih


































KOMUNIKASI EFEKTIF
Dalam interaksi sehari-hari, manusia sejak lama menjadikan komunikasi sebagai alat bersosialisasi. Komunikasi  telah menjadi unsur penentu keberhasilan pergaulan. Semakin efektif komunikasi yang dilakukan, maka akan semakin banyak tujuan hidup yang akan diwujudkan.

Dalam komunikasi, terdapat 5 elemen yang terlibat, yaitu :
1. Pengirim Informasi ( Sender )
2. Penerima Informasi ( Receiver )
3. Informasi
4. Feed Back
5. Media

5 (Lima) Hukum Komunikasi Efektif
(The 5 Inevitable Laws of Effective Communication) yang disingkat dengan REACH yang berarti :
Merengkuh atau Meraih.

HUKUM 1 : R (RESPECT)
Adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Pahami bahwa kita harus mampu menghargai setiap orang yang kita hadapi. Ingatlah bahwa pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting.

HUKUM 2 : E (EMPATY)
Adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyaratnya adalah kemauan kita untuk mendengar atau mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti.

HUKUM 3 : A (AUDIBLE)
Adalah kemampuan untuk memanfaatkan media untuk memperlancar komunikasi agar lebih efektif dan efisien.

HUKUM 4 : C (CLARITY)
Adalah sikap keterbukaan dan transparansi. Tak perlu ada yang ditutup-tutupi atau disembunyikan, sehingga mampu menimbulkan rasa percaya (trust).

HUKUM 5 : H (HUMBLE)
Adalah sikap rendah hati, -bukan rendah diri lho ya…- Sikap ini diperlukan untuk membangun rasa menghargai orang lain.

Teknik-teknik berkomunikasi secara efektif, misalnya :
  1. Ucapan jelas dan idenya tidak ada makna ganda (ambigu), pikirkan apa yang akan akan dibicarakan.
  2. Berbicara dengan tegas, tidak berbelit-belit
  3. Pelajari betul dengan siapa kita sedang berbicara (status sosial, ekonomi, umur, pendidikan, ideologi, dll)
  4. Hadapkan wajah dan badan, pahami pikiran mitra bicara


Jika berbicara satu lawan satu, maka cermati prinsip berikut :
v  Jabat tangan dengan mantap dan tatap mata dengan   wajar
v  Tanyakan kabar terlebih dahulu sebelum masuk pembicaran
v  Gunakan bahasa tubuh yang tepat, hindari bahasa tubuh kontraproduktif
v  Sesuaikan volume suara dengan situasi dan kondisi
v  Perbanyak senyum dan bersikaplah antusias.
v  Jika akan berpisah, ungkapkan bahwa pertemuan tersebut sangat mengesankan dan akan di sambung di lain waktu.

Beberapa ciri seorang Komunikator yang Baik, yakni :
1.      Menyampaikan sesuatu dengan bahasa yang dapat dipahami mitra bicara (Qaulan Ma’rifan)
2.      Hindari kata-kata yang menyakiti     (Qaulan Sadidan)
3.      Untuk mempengaruhi orang lain, berbicaralah dengan perkataan yang santun (Qaulan Layinan)


KOMUNIKASI MASSA yang Efektif
MAMPU MENGGERAKKAN dan memicu APA YANG KITA MAU...























MENULIS DAN MENYUSUN MAKALAH

SISTEMATIKA PENULISAN
Halaman Judul
Judul Makalah
Bab I   Pendahuluan
Bab II Landasan Teori
Bab III            Pembahasan
Bab IV            Simpulan
Daftar Pustaka/Referensi

Pilihan Tema
  1. Sikap Mahasiswa Unikal dalam Pergaulan di Kampus (Antara Harapan dan Kenyataan)
  2. Krisis Moral dan Kepemimpinan di Indonesia (Bagaimana mengatasinya?)

Pilihan Tema yang Lain                
  1. Peran Mahasiswa di Kampung Halaman
  2. Diantara Banyak Pilihan : Konsentrasi Kuliah, Pacaran, atau Menikah saat Kuliah (Kajian Manfaat dan Resikonya)
  3. Dosen Ideal di Mata Mahasiswa

KETENTUAN TUGAS
  1. Disusun sesuai dengan sistematika yang telah ditentukan
  2. Di tulis tangan yang rapih pada kertas folio dengan tinta hitam
  3. Tugas dikumpulkan pertemuan pada mendatang 

http:imocahriau.blogspot.com 
The title of your home page You could put your verification ID in a comment Or, in its own meta tag Or, as one of your keywords