HANCURNYA
SEGALA SESUATU
DENGAN
PERINTAH ALLAH
Malaikat
maut AS diperintah supaya merusak beberapa lautan, sebagaimana yang difirmankan
Allah, “ setiap sesuatu binasa, kecuali Allah” datanglah malaikat maut ke
lautan, seraya berkata, “ benar benar telah selesai masamu”. Lautan kemudian
memohon, izinkanlah aku, menangisi diriku sendiri”. Setelah mendapat izin,
lautanpun menyesali dan menangisi dirinya, dimana ombakku,?, dimana
keindahanku,?, benar – benar telah datang perintah (ketetapan ) Allah. Malaikat
maut AS berteriak pada lautan dengan satu teriakan saja, dari air lautpun
langsung sirna, tiada tersisa lagi.
Setelah
itu, malaikat maut mendatangi beberapa gunung, seraya berkata ( kepada gunung –
gunung itu ) “ benar – benar telah habis masamu”. Mendengar itu, gunung –
gunung berkata, “berilah izin kepadaku untuk menangisi diriku” kemudian gunung – gunung itu meratap,
“dimanakah tangga naikku? Dimanakah kekuatanku ? benar – benar telah datang
perintah (ketetapan ) Allah. Kemudian, kepada gunung – gunung itu malaikat maut
berteriak dengan sekali teriakan saja, hancur leburlah gunung – gunung
tersebut.
Sesudah
menyelesaikan tugas tersebut, malaikat maut mendatangi bumi seraya berkata, “
telah habis masamu”. Bumi pun mengiba, “ berikanlah izin padaku, sehingga aku
menangisi diriku”. Ia lalu berkata. “ dimanakah kerajaanku, sungai – sungaiku,
pepohonanku, dan dimanakah beraneka ragam tumbuh – tumbuhanku ?” kepada bumi,
malaikat maut AS berteriak denghan satu kali teriakan sehingga menjadi runtuh
pagar – pagar bumi, dan ma6ta air bumi pun menjadi semakin dalam ( bahkan
menghilang ).
Malaikat
maut As. Lalu naik ke langit, dan berteriak. Maka seketika itu, gerhanapun
menjadi pecah, matahari, bulan, bintang, semua berjatuhan. Kemudian Allah
ta’ala berfirman, “ hai malaikat maut adakah yang masih tersisa dari
makhluk-KU? Malaikat maut menjawab, “ Ya Tuhanku, Engkaulah Dzat yang Maha
Hidup dan tidak akan mati. Yang masih tersisa adalah Jibril, Mikail, Isrifil,
serta malaikat yang membawa Arsy, dan aku adalah hambaMU yang Dlo’if”.
Allah
SWT berfirman, “ Hai Malaikat Maut, apakah engkau tidak mendengar perintahKU
bahwa setiap yang berjiwa, pasti akan merasakan mati? Kamu adalah salah satu
makhluk-KU. Maka matilah kamu”. Lalu, malaikat Izroil As pun menjadi mati.
Didalam
keterangan hadits yang lain, Allah memerintahkan pada malaikat maut untuk
mencabut ruhnya sendiri. Malaikat maut AS mendatangi sebuah tempat, dimana pada
tempat itu menjadi pemisah antara surge dan neraka. Setelah ia sampai disana,
ia memandang kelangit, lalu mencabut ruhnya sendiri. Malaikat maut AS pun
berteriak dengan sekali teriakan yanh sangat dahsyat, jika ada seluruh makhluk
yang masih tersisa ( hidup ), pasti mereka akan langsung binasaakibat dari
kedahsyatan teriakan Malaikat Maut AS saat itu.
Ditengah
– tengah sakaratul maut ia berkata, “ Jikalau aku mengetahui bahwa ternyata
lepasnya ruh itu sangat sakit, pasti aku akan mencabut ruh orang – orang mukmin
dengan sangat perlahan lantaran kasihan”. Setelah kata – kata terakhir yang
berupa penyesalan itu, akhirnya makhluk pemegang kendali dari setiap kematian
itu menemui ajal kematiannya. Dengan kematian Malaikat Maut AS ini, maka tidak
ada lagi yang tersisa satu makhlukpujn dijagat langit dan bumi.
Didalam
hadits yang lain, Allah berfirman, “ pergilah, dan matilah ( akhiri hidupmu )
di antara surge dan neraka, “ Malaikat Maut mati di tempat itu. Akhirnya ,
tidak ada sesuatu apa pun kecuali hanya Allah. Dunia ini ditetapkan dalam
keadaan rusak. Sesuatu yang dikehendaki oleh Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan di komentari menggunakan bahasa yang baik dan sopan,, terimakasih atas kunjungan anda. jangan lupa follow ya,,,,