Senin, 14 Januari 2013

MUTIARA HIKMAH


KISAH SI PENANGIS
Al kisah seorang yang bernama Ahmad bin Ubay Al Khowariy mengunjungi Abu Sulaiman Ad Daraniy di rumahnya. Setibanya disana, ia melihat Abu Sulaiman sedang menangis.
Lalu Ahmad bertanya kepada abu Sulaiman, “ apa yang membuat anda menangis Tuan”? Abu sulaiman menjawabnya dengan bercerita, “ sahabatku, sesungguhnya para pecinta  (ahlul mahabbah ), ketika malam telah gelap, mereka menghentikan langkah kakinya. Air mata mereka bercucuran di atas pipi – pipi mereka dalam bersujud dan rukuk. Ketika mereka berbuat demikian, Penguasa Yang Maha Agung mengawasi mereka dan berseru, “ Hai Jibril, dengan penglihatanKu, orang – orang ini telah merasakan kelezatan dengan firmanKu. Mereka merasa senang dengan bermunajat kepadaKU. Sesungguhnya Aku mengawasi mereka, mendengarkan ucapan – ucapan mereka. Aku mengerti kerinduan dan ratap tangis  mereka. Panggillah mereka Jibril ! katakana pada mereka, ada apa dengan kekhawatiran, kegelisahan, dan kesedihan yang Aku lihat pada diri mereka? Apakah ada seorang pembawa kabar yang memberitakan bahwa sang Kekasih akan menyiksa para kekasihNya di dalam neraka. Padahal seorang hamba yang hina pun tidak pantas untuk berbuat demikian? Bagaimana mungkin Sang Penguasa Agung berbuat demikian ? demi keagunganKU, Aku bersumpah, Aku akan benar – benar menghadiahkan kepada mereka, yaitu ketika mereka datang kepadaKU di hari kiamat, Aku perlihatkan wajahKU yang mulia, aku melihat mereka, dan merekapun melihat AKU”.
Abu Sulaiman lalu berkata, “ biarkanlah aku menangis, Ahmad! Aku menangis karena merasa tertinggal dari orang – orang yang menjadi kekasihNYA tersebut”.
***********
Kutipan diatas memberikan pelajaran penting, yaitu bagaimana para kekasih Allah yang selalu bersikap rendah hati. Para kekasih Allah tidak pernah merasa paling banyak ibadahnya, atau paling tulus amal sholehnya. Sebaliknya, mereka selalu mengedepankan sikap tawadluk yang bertujuan menjernihkan hati dari pikiran dan perilaku yang merugikan diri sendiri, orang lain, dan juga Allah. Sikap rendah hati para kekasih Allah itu membuat mereka untuk selalu mengintropeksi diri, menghitung – hitung kekurangan diri (muhasabah) sebagai upaya meningkatkan kualitas kecintaan mereka kepada Allah.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan di komentari menggunakan bahasa yang baik dan sopan,, terimakasih atas kunjungan anda. jangan lupa follow ya,,,,

The title of your home page You could put your verification ID in a comment Or, in its own meta tag Or, as one of your keywords