KATA PENGANTAR
Puji syukur saya hanturkan kepada Allah SWT. Karena telah memberikan
kita kesehatan.
Shalawat serta salam tetap kita curahkan kepada junjungan kita nabi
besar Muhammad SAW. Karena dengan perjuangan dan jihad dari dakwah beliau
sekarang kita bisa merasakan nikmatnya iman dan islam dari agama yang beliau
sebarkan. Dan semoga kelak kita menjadi umat yang beliau syafa’ati di padang
tandus yang tidak kita temui syafaat selain dari beliau.
Makalah ini dibuat dengan judul “Genesa Tanah ”
diharapkan bisa membuat pembaca mengerti tentang Tanah.
Makalah ini masih sangat sederhana dan masih banyak sekali ditemukan
kekurangan baik isi , atau kata yang kurang tepat dalam penyajiannya dan kami
sangat mengharap kritik dan saran untuk meyempurnakan makalah ini. Walaupun demikian makalah ini juga
sangat bermanfaat bagi kita karena dengan membaca makalah ini kita mengetahui
tentang Tanah . Demikian sebagai pengantar makalah ini.
Pekalongan,
Maret 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata Penggantar……………………………………………………..………I
Daftar Isi
........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang …………………………………………………..……...3
1.2 Rumusan
masalah ………………………………………………….…...4
1.3 Tujuan
………………………………………………………….….……4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 definisi dan pengertian tanah ……………………………………….…..5
2.2 Faktor – faktor pembentukan tanah …………………………………….6
2.3 Karateristik tanah ……………………………………………………...12
2.4 Lapisan tanah ……………………………………………………….…14
2.5 Sifat – sifat dasar tanah …………………………………………..……15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Tanah
mempunyai arti yang berbeda-beda tergantung dari sudut peninjauannya. Istilah
"tanah" dalam bidang mekanika tanah dimaksudkan untuk mencakup semua
bahan gailan dari tanah lempung sampai berangkal (batu-batu yang besar), jadi
semua endapan alam bersangkutan dengan teknik sipil kecuali batuan tetap.
(WESLEY,1973)
Dengan demikan pengetian tanah dalam bidang teknik sipil sama dengan pengertian "regoilth" dalam geologi yaitu selubung atau lapisan terluar dari permukaan bumi yang terdiri dari pertikel-pertikel bautan lepas dan butir-butir mineral, yang umumnya terletak di atas bautan induk atau batuan tetap ("bed-rock").(FLINT&SKINNER,1972).
Istilah "tanah" dalam bidang geologi umumnya sesuai dengan istilah tanah dalam ilmu tanah dan pertanian yaitu bagian dari reolith yang dapat membantu tanaman berakar untuk tumbuh (ZUMBERGE & NELSON, 1976) menyebutkan bahwa faktor penting yang da pada tanah ialah adanya kegiatan biologis yang tinggi dari tanaman dan mikro organisme.
Dengan demikan pengetian tanah dalam bidang teknik sipil sama dengan pengertian "regoilth" dalam geologi yaitu selubung atau lapisan terluar dari permukaan bumi yang terdiri dari pertikel-pertikel bautan lepas dan butir-butir mineral, yang umumnya terletak di atas bautan induk atau batuan tetap ("bed-rock").(FLINT&SKINNER,1972).
Istilah "tanah" dalam bidang geologi umumnya sesuai dengan istilah tanah dalam ilmu tanah dan pertanian yaitu bagian dari reolith yang dapat membantu tanaman berakar untuk tumbuh (ZUMBERGE & NELSON, 1976) menyebutkan bahwa faktor penting yang da pada tanah ialah adanya kegiatan biologis yang tinggi dari tanaman dan mikro organisme.
Kegiatan
ini meliputi tidak hanya binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup, tetapi juga
reaksi-reaksi kimia dalam material oraganik yang mati.
Tanah dapt terjadi karena adanya proses pelapukan batuan, yaitu perubahan-perubahan kimia dan penghancuran secra mekanis yang terjadi pada material batuan karena pengaruh atmosfera, air dan organisme.
Tanah dapt terjadi karena adanya proses pelapukan batuan, yaitu perubahan-perubahan kimia dan penghancuran secra mekanis yang terjadi pada material batuan karena pengaruh atmosfera, air dan organisme.
1.2 Rumusan Masalah
Dari
latar belakang diatas permasalah ini dapat dirumuskan menjadi:
1.
Apa yang dimaksud dengan definisi dan pengertian dari
tanah?
2.
Apa saja factor – factor tanah?
3.
Karakteristik tanah?
4.
Lapisan tanah ?
5.
Sifat – sifat dasar tanah?
1.3 Tujuan
1.
Mengetahui
definisi Tanah
2.
Dapat Mengetahui
Genesa Tanah
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Tanah
Pada mulanya, tanah dipandang sebagai lapisan permukaan bumi
(natural body) yang berasal dari bebatuan (natural material) yang telah
mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam (natural force), sehingga
membentuk regolith (lappisan berpartikel halus).
Pemahaman fungsi tanah sebagi media tumbuh dimulai sejak
peradaban manusia mulai beralih dari manusia pengumpul pangan yang tidak
menetap menjadi manusia pemukim yang mulai melakukan pemindahtanaman
pangan/nonpangan ke areal dekat mereka tinggal.
Sementara tanah pada masa kini sebagai media tumbuh tanaman
didefinisikan sebagai lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi
sebagai tempat tumbuh berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman
dan penyuplai kebutuhan air dan udara, secara kimiawi berfungsi sebagai gudang
dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organic dan anorganik sederhana dan
unsure-unsur esensial seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, CI, dan
lain-lain).
Tanah adalah tempat tumbuhnya tanaman dan mendukung hewan dan
manusia. Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan tanaman dan
organisme, membentuk tubuh unik yang menyelimuti lapisan batuan. Proses
pembentukan tanah dikenal sebagai pedogenesis. Proses yang unik ini
membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau
disebut sebagai horizon.Setiap horizon dapat menceritakan mengenai asal dan
proses-proses fisika, kimia dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah
tersebut. Secara umum, komposisi material tanah berbeda sama sekali dengan material
induknya, terutama perberbedaan dalam sifat-sifat fisik, kimia, mineralogi dan
morfologinya. Hampir semua tanah mempunyai densitas berkisar antara 1 dan 2
g/cm³. Tanah juga diketahui sebagai bumi, karena merupakan nama dari planet
bumi kita. Hanya sedikit tanah yang terdapat dimuka bumi yang berumur lebih tua
dari Tersier, dan kebanyakan tanah tidak lebih tua dari Pleistosen.
2.2. Faktor – faktor tanah
Sacara
umum tanah dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu :
1.) Tanah
endodinamomorf, yaitu tanah yang mempunyai sifat – sifat terutama kimiawinya
yang identik dengan bahan induknya, atau terbentuk dari bahan induk residual,
contoh tanah golongan ini meliputi :
a. Lithosol,
berwarna kuning dan terbentuk dari bahan induk asal kompleks granit, gneiss dan
schist, yang terdapat di Orissa india.
b. Andasol
di dataran tinggi Indonesia dan Filipina.
c. Grumundol
di pulau jawa, dan
d. Organosol
(tanah gambut) di kawasan rawa – rawa pantai timur Sumatra selatan dan jambi,
riau, Kalimantan dan papua.
2.) Tanah
ektodinamomorf, yang mempunyai sifat – sifat tidak identik dengan bahan
induknya. Contoh tanah golongan ini adalah tanah Aluvia yang terletak
dipinggiran sungai .
Kedua
jenis tanah tersebut baik pembentukannya (Genesis) maupun perkembangannya
(differensiasi horizon) dipengaruhi oleh 5 faktor menurut ,
Factors
of Soil Formation
(1941)
mengajukan konsep pembentukan tanahsebagai:
S = f (p, cl, o, r, t).
S
adalah Soil (Tanah), p = parent
material (bahan induk atau batuan),
cl = climate (iklim), o= organism, r = relief
(topografi), t = time (waktu).Tanah tersusun dari partikel partikel hasil
rombakan batuan secara kimiawi termasuk dalamhal ini proses erosi dan
pelapukan. Komposisi tanah berbeda dengan komposisi batuaninduknya dan hal ini
disebabkan karena adanya interaksi antar litosfir, hidrosfir, atmosfir
danbiosfir. Tanah tersusun dari campuran mineral-mineral dan bahan organik baik
yangberbentuk padat, cair maupun gas. Partikel-pertikel tanah bersifat lepas,
membentuk suatustruktur tanah dengan ruang pori yang berisi larutan tanah yang
berbentuk cair dan gas(udara).Pembentukan tanah pada dasarnya merupakan dampak
dari kombinasi proses fisika, kimia,biologi dan antropogenik dari batuan
induknya. Genesa tanah melibatkan proses-proses
pembentukan
lapisan-lapisan atau horison-horison yang dapat diamati pada suatu profiltanah.
Proses proses ini melibatkan penambahan, penghilangan, transformasi dan
tranlokasidari meterial yang menyusun tanah. Mineral berasal dari hasil
pelapukan batuan yangmengalami perubahan membentuk mineral-mineral sekunder dan
komponen lainnya yangterlarut didalam air, komponen komponen tersebut kemudian
berpindah dari satu tempatketempat lainnya melalui aktivitas air ataupun
aktivitas binatang. Perubahan dan perpindahanmaterial yang terdapat didalam
tanah yang menyebabkan terbentuknya lapisan-lapisan tanahyang jelas.Pelapukan
batuan dasar akan menghasilkan material induk dimana soil terbentuk. Sebagaicontoh
pembentukan tanah yang berasal dari batuan lava di daerah yang beriklim
tropisdengan curah hujan cukup tinggi. Pada iklim yang demikian, tumbuh-tumbuhan
akan tumbuhdengan cepat, terutama
pada batuan lava basaltis, namun demikian sedikit sekali materialorganik yang
dijumpai. Tumbuh-tumbuhan ditunjang oleh batuan yang porous yang terisioleh
nutrisi yang terbawa oleh air, seperti larutan mineral dan guano. Perkembangan
akar-akar tumbuhan yang bercampur dengan jamur mycorrhizal secara berangsur dan
perlahandapat mengakibatkan terbelahnya batuan lava yang porous dan pada
akhirnya akan terjadiakumulasi dari material organik.Pedologi adalah cabang ilmu
tanah yang mempelajari sifat dan ciri tanah
serta prosespembentukan tanah. Pedologi berasal dari bahasa Rusia yang
dalam bahasa yunani pedon = tanah. Dalam pedologi di pelajari genesa
tanah, morfologi tanah, dan klarifikasi tanah.
Batuan Induk (Parent Material)
Material penyusun tanah dapat berasal dari hasil
pelapukan batuan induknya atau materialyang berasal dari hasil transportasi
dari tempat lain, seperti colluvium dan alluvium. Endapanyang sudah ada dapat
tercampur dengan berbagai cara, yaitu tercampur dengan tanah yanglebih tua,
bahan organik termasuk gambut atau humus dan material antropogenik sepertitanah
uruk atau limbah tambang. Beberapa tanah terbentuk secara langsung dari
hasilrombakan batuan yang ada dibawahnya. Tanah semacam ini disebut sebagai tanah
residudan tanah residu memiliki komposisi kimia yang sama dengan batuan
induknya.Kebanyakan tanah berasal dari material hasil transportasi dari tempat
lain melalui mediaangin, angin dan gaya gravitasi. Tanah Loess adalah tanah
yang ditransport melalui mediaangin, banyak dijumpai
di Amerika Bagian Tengah dan Asia Tengah.
Glacial Till adalahkomponen tanah yang
banyak dijumpai di belahan bumi bagian utara dan selatan yangberasal dari
pegunungan yang sangat luas. Till adalah material hasil dari perpindahan es
didaratan, dimana proses perpindahan es ini dapat merombak batuan-batuan yang
besarmenjadi kepingan kepingan yang
berukuran sangat kecil serta mampu memilah kepingan-kepingan
batuan dalam ukuran yang berbeda beda. Apabila es ini mencair, maka airnya
dapatmemindahkan material hasil rombakan dan mengendapkannya ditempat tempat
tertentudengan jarak yang bervariasi dari tempat asalnya.Pelapukan merupakan
tahap awal dalam mentransformasi bahan induk kedalam bahan tanah.Dalam
pembentukan tanah yang berasal dari batuan induk, lapisan yang tebal dari
materialpelapukan disebut sebagai saprolite. Saprolite merupakan hasil dari
proses pelapukantermasuk didalamnya proses hidrolisis (penggantian
kation-kation pada mineral dengan ion-ion hidrogen), proses hidrasi (penyerapan
air oleh mineral-mineral), pelarutan mineral-mineral oleh air, dan proses
fisika, seperti pembekuan, penguapan dan pengeringan.Komposisi mineral dan
kimia batuan induk ditambah
dengan sifat fisiknya seperti ukuranbutir,
tingkat kepadatan batuan, kecepatan dan jenis pelapukan merupakan
faktor-faktordalam proses transformasi dari batuan induk kedalam material
tanah.
Iklim (Climate)
Pembentukan
tanah sangat tergantung pada cuaca / iklim, dan sebagaimana diketahui
bahwatanah yang berasal dari iklim yang berbeda akan tercermin dari sifat-sifat
tanahnya. Anginmenggerakan pasir dan partikel-partikel lainnya, khususnya di
daerah yang beriklim kering(arid region) dimana di daerah ini biasanya tutupan
lahannya/ tanaman jarang dijumpai. Jenisdan jumlah penguapan yang terlibat
dalam pembentukan tanah yaitu melalui perpindahanion-ion dan partikel-partikel
didalam tanah, penambahan pada perkembangan profil tanahyang berbeda beda.
Perubahan musim dan fluktuasi temperatur harian berakibat padaefektivitas dari
air dalam proses pelapukan batuan induk dan berdampak pada dinamikatanah.
Siklus perubahan cuaca yang ekstrim merupakan proses yang efektif untuk
memecahbatuan dan material yang terkonsolidasi. Temperatur dan Kecepatan
peguapan berpengaruhpada aktivitas organnisme, kecepatan reaksi kimia dan jenis
tutupan lahan.
Organisme (Biological factors)
Tumbuh
tumbuhan, binatang, jamur, bakteri dan manusia merupakan faktor yangberpengaruh
pada pembentukan tanah. Binatang dan mikro-organisme bercampur di dalamtanah
membentuk lubang-lubang (burrow) dan pori-pori yang memungkinkan tanah
menjadilembab dan gas/udara dapat masuk kedalam tanah hingga kelapisan yang
terdalam. Dengancara yang sama, akar tanaman membuka saluran-saluran di dalam
tanah, terutama tanamantanaman berakar tunggal yang dapat menembus hingga
beberapa meter, menembus lapisan-lapisan tanah yang berbeda beda untuk membawa
makanan kedalam lapisan-lapisan tanahyang paling dalam. Tanaman-tanaman yang
berakar serabut yang tersebar dekat denganpermukaan tanah, berperan dalam
terjadinya dekomposisi dan bertambahnya bahan organik.Mikro organisme, termasuk
jamur dan bakteri, berperan dalam terjadinya pertukaran secarakimiawi antara
akar dan tanah dan bertindak sebagai penyedia makanan. Peran manusiadalam
pembentukan tanah adalah dalam hal merubah tutupan lahan; perubahan lahan
dapatberakibat terjadinya erosi dan dapat juga terjadinya pencapuran lapisan
laisan tanah yangberbeda-beda, serta mulainya proses pembentukan tanah.Dampak
tanaman terhadap tanah dapat terjadi dengan berbagai cara. Tanaman
dapatmencegah erosi dari guyuran air hujan atau air permukaan. Tanaman juga
menjagakelembaban tanah terhadap penguapan yang menjadi lambat dan tanah tetap
dingin, ataudapat menyebabkan tanah menjadi kering karena proses transpirasi.
Tanaman dapatberperan secara kimiawi melaui proses merombak atau membangun
partikel-partikel tanah.Tanaman sangat tergantung pada iklim, bentuk topografi
lahan dan faktor faktor biologinya.Sifat-sifat tanah seperti densitas tanah,
kedalaman, pH, suhu/temperatur dan kelembabanberdampak pada tipe-tipe tanaman
yang dapat tumbuh dan berkembang disuatu tempat.Tanaman tanaman yang mati maka
rangting dan daunnya akan jatuh ke permukaan tanahyang kemudian akan mengalami
dekomposisi. Organisme yang masuk kemudian akanbercampur dengan bahan organik
di lapisan tanah bagian atas; komponen-komponen
organik menjadi bagian dari
proses pembentukan tanah, terutama bentuk dan tipe dari tanah yangterbentuk.
Topografi (Relief)
Topografi
/ relief permukaan bumi juga menjadi pengontrol dalam proses pembentukantanah.
Pada topografi yang curam, rombakan batuan yang terdapat dipuncak puncak
bukitdapat dipindahkan ke kaki bukit melalui lereng akibat gaya gravitasi.
Demikian pula denganlapisan-lapisan tanah yang terdapat di puncak puncak bukit
dapat tererosi dan ter-tranport kebagian kaki bukit dan atau terbawa oleh air
permukaan (surface runoff) yang kemudianakhirnya masuk kedalam saluran saluran
sungai terangkut oleh aliran air dan pada akhirnya
diendapkan di suatu tempat yang jauh dari sumbernya. Tanah
coluvial dan tanah aluvialadalah contoh-contoh tanah hasil proses seperti yang
dijelaskan diatas.
Waktu (Time)
Waktu
juga menjadi salah satu faktor pada proses pembentukan tanah serta dalam
terjadinyainteraksi antara faktor faktor pada perkembangan tanah. Seiring
dengan berjalannya waktu,pembentukan tanah merupakan fungsi dari waktu serta
bagaimana faktor-faktor berinteraksisatu dengan lainnya. Pada dasarnya tanah
selalu berubah, sebagai contoh, material yangdiendapkan oleh banjir tidak serta
merta memperlihatkan perkembangan tanah, hal inidikarenakan dibutuhkan waktu
yang cukup untuk terjadinya proses pembentukan tanah. Saatsuatu permukaan tanah
tertutup maka proses pembentukan tanah dimulai, diperlukan waktuyang cukup lama
untuk terjadinya perubahan serta keterlibatan faktor-faktor lainya
sampaiterbentuknya lapisan tanah. Tanah dapat stabil dalam jangka waktu yang
cukup lama dansiklus hidup tanah berakhir ketika kondisi tanah dalam keadaan
yang rawan terhadap erosi. perpindahan dan perubahan, tanah selalu menjadi
subyek pada kondisi yang baru,meskipun perubahan tersebut berjalan secara lambat
atau cepat sangat tergantung pada iklim,
posisi morfologinya, dan aktivitas organisme.
Menuru mohr dan van baren membedakan 5 fase pembentukan tanah yaitu :
a. Fase
awal, dengan indicator bahan induk yang masih belum mengalami proses pelapukan,
baik disinteregasi maupun dekomposisi, pada fase awal terbentuk tanah regosol
muda
b. Fase
juvenil,dengan indicator bahan induk yang telah mulai mengalami proses
pelapukan, tetapi sebagian besar masih asli, pada fase juvenile terbentuk tanah
regosol tua (tanah tarapan)
c. Fase
viril, proses pelapuka kebanyakan bebatuan telah mulai pecah, mineral – mineral
sekunder telah terbentuk sehingga kadar liat meningkat, pada fase viril
terbentuk tanah latosol coklat.
d. Fase
senile, proses pelapukan yang telah lanjut, yaitu laju kecepatan proses yang
mulai menurun, dan mineral – mineral tahan lapuk masih bertahan , pada fase senile
tanah latosol merah.
e. Fase
akhir ditandai oleh berakhirnya proses pelapukan, pada fase ini terbentuk tanah
Laterit
Di daerah beriklim
tropika seperti Indonesia, proses pembentukan tanah dari bahan induk berupa abu
gunung berapi berlangsung lebih cepat. Waktu merupakan factor pasif, suatu
jenis tanah yang sama tetapi berasal dari bahan induk dan iklim yang berbeda
mempunyai umur yang tidak sama atau sebaliknya. Maka kematanga suatu jenis
tanah tidak tergantung pada umur nya
tetapi lebih kepada kelengkapan horizonnya.
2.3 Karakteristik Tanah
Yang
memberi kesan pertama kali ketika seseorang melihat tanah adalah
warna tanah
Warna
dan pola keragaman tanah akan selalu menjadi sesuatu yang dapat memberi
ingatankepada kita. Sungai Merah (Red River) yang berada dalam watershed sungai
Missisippi di Amerika mengangkut material sedimen hasil erosi dari tanah
merah yang berasal dariOklahoma. Sungai Kuning (Yellow River) di Cina
mengangkut material sedimen yangberwarna kuning yang berasal dari hasil erosi
tanah Loess.
Warna tanah
terutama
ditentukan oleh kandungan mineralogi tanah. Kebanyakan dariwarna tanah
disebabkan oleh dari kehadiran berbagai jenis mineral yang mengandung unsurbesi
(Fe). Perkembangan dan penyebaran warna dalam profil tanah ditentukan oleh hasilpelapukan
kimiawi dan organis, terutama reaksi reduksi-oksidasi. Sebagai mineral
mineralutama yang berasal dari batuan induk tanah, kombinasi unsur-unsur
kedalam komponen yangbaru. Mineral sekunder yang berasal dari unsur besi yang
berwarna kuning atau merah,bahan organik yang berasal dari hasil dekomposisi
akan memberi warna coklat dan hitam,sedangkan unsur-unsur Mangan (Mn), Sulfur
(S), dan nitrogen (N) dapat membentuk endapan mineral berwarna hitam.
Unsur-unsur tersebut dikenal sebagai penyumbangberbagai pola warna pada tanah
selama proses pembentukan tanah. Kondisi lingkungan yangbersifat Aerobik akan
menghasilkan perubahan warna yang seragam atau secara berangsur(gradual),
sedangkan lingkungan reduksi akan menghasilkan warna yang bersifat beragam,seperti
pola warna yang komplek, pola yang bersifat “mottled” dan warna tanah yang
berpolabercak bercak yang disebabkan oleh konsentrasi warna.
Struktur Tanah
adalah
susunan dari partikel-partikel tanah kedalam agregat-agregat.Susunan dari
partikel-partikel tanah kemungkinan mempunyai bentuk yang bervariasi, ukurandan
tingkat perkembangan atau ekspresi tanah. Struktur tanah berdampak pada
penguapan,perpindahan air, resistensi terhadap erosi dan tempat akar tanaman
tumbuh danberkembang. Pada dasarnya struktur tanah memberi penjelasan tentang
tekstur, kandungan
bahan
organik, aktivitas organik, evolusi tanah masa lalu, serta komposisi kimia
danmineralalogi dimana tanah terbentuk.
Tekstur Tanah
merujuk
kepada komposisi pasir, lanau dan lempung. Kandungan/susunantanah akan
mencerminkan karakter/tingkahlaku tanah, termasuk dalam hal kapasitasmenyimpan
makanan dan air. Pasir dan lanau merupakan hasil pelapukan fisikal,
sedangkanlempung hasil pelapukan kimiawi. Lempung mempunyai kemampuan untuk
menyimpanmakanan dan air. Tanah lempung lebih tahan terhadap erosi angin dan
air dibandingkandengan tanah yang pasiran dan tanah lanauan, hal ini
dikarenakan partikel-partikelnya yanglebih saling mengikat satu dengan lainnya.
Pada tanah yang bertekstur menengah, lempungseringkali terendapkan dibagian
bawah dari profil tanah dan berakumulasi pada bagian sub-soil (gambar).
Gambar
2.1
2.4 Lapisan Tanah ( Soil Horizons )
Penamaan dari lapisan tanah (horison tanah) ditentukan atas
dasar jenis material yangterkandung dan penyusun dari lapisan tanah tersebut.
Material-material yang terkandungpada lapisan tanah akan mencerminkan dari
lamanya proses yang terjadi dalam pembentukantanah. Lapisan tanah ditandai
dengan memakai notasi atau simbol huruf atau angka. Adapunuraian dan
klasifikasinya ditentukan berdasarkan warna, ukuran butir, tekstur,
struktur,konsistensi, banyaknya kandungan akar dalam tanah, pH, pori, batas
ciri, serta apakah tanahmengandung nodul atau konkresi. Setiap profil tanah
tidak harus memiliki semua lapisan-lapisan yang menutupi bagian bawah, tanah
dapat mempunyai beberapa atau banyak lapisan.
Gambar
2-2 Beberapa Jenis dari Tekstur Tanah
Tanaman
sering tumbuh pada lapisan tanah yang tersusun dari campuran sisa
sisaorganisme, kumpulan dari lapisan organik disebut dengan “horison O”. Secara
biologis, koloniorganisme dan rombakan material/bahan organik, menjadikan
tersedianya makanan(nutrient) dimana tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang
lainnya dapat hidup. Dengan
tanah
mempunyai berat 5 – 12% dari berat butir yang lolos pada ayakan
(saringan)ukuran 200 (mesh 200) (5% < P#200 < 12%), kedua distribusi
ukuran butir dan platisitasmempunyai dampak yang signifikan pada sifat-sifat
keteknikan dari tanah, dan dua notasimemungkinkan untuk digunakan dengan
menggunakan kelompok simbol. Sebagai contoh,GW - GM berhubungan dengan “Kerikil
bergradasi baik dengan lanau (Well graded gravel withsilt). Jika tanah
mempunyai lebih dari 15% berat yang tertingal pada ayakan ukuran #4 (R#4>
15%), maka berarti jumlah yang signifikan dari kerikil (gravel), dan huruf
depan “dengangravel” kemungkinan ditambahkan untk kelompok nama tersebut,
tetapi simbol kelompok tidak berubah. Sebagai contoh, SP – SM yang berari
mengacu pada “Pasir yang bergradasiburuk” (poorly graded SAND) dengan lanau dan
kerikil.
Gambar
2-2 Klasifikasi Tanah berdasarkan prosentase kandungan lempung, lanau, dan
pasir
Gambar
2.2
Sistem
Klasifikasi Tanah (Unified Soil Classification System) adalah suatu sistem
klasifikasitanah yang dipakai dalam disiplin ilmu Keteknikan dan Geologi untuk
mendiskripsi tekstur danukuran butir tanah. Sistem klasifikasi dapat diterapkan
untuk semua material yang tidak terkonsolidasi, dan diwakili dengan simbol
huruf, yaitu sebagai berikut:
Huruf Pertama dan atau KeduaHuruf Partikel PartikelG
Dari
tanahnya itu sendiri. Berkaitan dengan hal tersebut, untuk mengatasi tujuan
tersebut,terutama dalam hubungannya untuk mengatasi permasalahan tanah dalam
bidang teknik jalan raya dan lapangan terbang. Klasifikasi tanah
tidak harus berakhir pada sampai padatingkatan tersebut tetapi sebagai alat
untuk pengetahuan dimasa mendatang dari tingkahlaku tanah.
2.5
Sifat – sifat Dasar Tanah
Diagram fasa tanah diindikasikan oleh berat dan volume dari
udara, tanah, air dan rongga.Tanah umumnya terdiri dari tiga fasa, yaitu fasa
padat, cair dan gas. Sifat sifat mekanikatanah tergantung secara langsung pada
ketiga fasa tersebut dan dimana fasa satu dan fasalainnya dapat mempunyai
potensi, seperti tekanan, hydraulic head, potensi kelistrikan, danperbedaan
temperatur.Fasa padat tanah tersusun dari berbagai macam kristal lempung,
mineral mineral non-lempung, material lempung non-kristalin, bahan organik, dan
presipitasi garam. Mineralmineral tersebut umumnya dibangun oleh atom atom dari
unsur unsur seperti oksigen, silikon,hidrogen, dan alumunium yang tersusun
dalam berbagai bentuk kristal. Unsur unsur tersebutbersama sama dengan kalsium,
natrium, kalium, magnesium, dan karbon menyusun lebihdari 99% dari fasa padat
tanah. Meskipun demikian, sejumlah material non lempung lebihbesar dibandingkan
dengan material organik dan lempung dan material ini mempunyai peranyang lebih
besar pada karakteristik tanah. Partikel partikel tanah diklasifikasikan
berdasarkanukurannya seperti lempung, lanau, pasir, kerikil, kerakal atau
bongkah.Fasa cairan pada tanah pada umumnya terdiri dari air yang berisi
berbagai jenis dan jumlahelektrolit elektrolit terlarut. Komponen organik, baik
yang berupa larutan dan immiscible hadirdalam tanah secara chemical spills,
leaking wastes, dan kontaminasi air bawah tanah. Fasagas, terutama pada tanah
yang jenuh, seringkali mengandung udara, walaupun gas-gasorganik kemungkinan
hadir pada zona yang aktivitas bilogisnya tinggi atau pada tanah
yangterkontaminasi secara kimiawi. Mineral mineral tanah mengontrol ukuran,
bentuk, dan secarafisika dan juga sifat kimiawinya dari partikel partikel tanah
dan juga bebannya membawakemampuan dan kompresibilitas.Struktur dari suatu
tanah adalah merupakan kombinasi dari efek fabrik (asosiasi antar
partikelpartikel, sebaran geometrik dari partikel partikel, kelompok partikel,
dan ruang pori dalamtanah), komposisi, dan gaya antar partikel. Struktur tanah
juga dipakai untuk menghitungperbedaan antara sifat sifat alamiahnya (struktur)
dan remolded soil (destructured). Strukturdari suatu tanah mencerminkan semua
bentuk dari komposisi tanah, sejarah, kondisi saat ini,dan lingkungannya.
Kondisi awal didominasi struktur dari endapan muda dengan porositasyang baik
atau tanah segar yang terkompaksi; sedangkan tanah yang lebih tua
denganporositas buruk mencerminkan adanya perubahan setelah pengendapan. Tanah
sebagaimanadengan material keteknikan lainnya, akan mengalami distorsi ketika
dibebani oleh suatubeban. Distorsi ini terdiri dari 2 jenis, yaitu shearing
(geser) atau sliding (luncuran), distorsidan kompresi. Secara umum, tanah tidak
dapat withstand tension. Dalam beberapa situasi,partikel partikel dapat
tersementasi menjadi satu dan sejumlah kecil dari tensionmemungkinkan menjadi
withstood, tetapi untuk waktu yang tidak terlalu lama.Partikel partikel pasir
dan kebanyakan dari kerikil tersusun dari mineral-mineral silika.
Partikelpartikel tersebut dapat berbentuk membundar karena proses abrasi ketika
tertransport olehangin atau air, atau mempunyai sudut sudut butiran yang tegas
dan secara kasar mempunyaiukuran yang sama (equidimensional). Partikel pertikel
lempung muncul dari pelapukan kristalbatuan seperti feldspar, dan umumnya
terdiri dari mineral mineral alumunium silikat. Secaraumum berbentuk pipih
dengan suatu permukaan yang luas dibandingkan dengan beratnya.
Dikarenakan
masanya yang terlalu kecil, maka sifat dan karakternya memiliki gaya
atraksielektrostatis pada bidang permukaannya. Gaya ini dapat menyerap air
terhadappermukaannya, dengan ketebalan lapisan menjadi efektif melarutkan garam
di dalam air.
Penyelidikan Geoteknik
Penyelidikan
geoteknik adalah penyelidikan yang dilakukan oleh akhli geoteknik atau
akhligeologi teknik untuk memperoleh informasi atas sifat sifat fisik tanah
atau batuan disekitarsuatu lokasi untuk perencanaan pekerjaan tanah atau
pondasi untuk keperluan strukturbangunan dan untuk memperbaiki distress
terhadap tanah dan struktur bangunan yangdisebabkan oleh keadaan bawah
permukaan. Penyelidikan geoteknik disini mencakupeksplorasi permukaan dan bawah
permukaan dari suatu lokasi. Kadangkala, metoda geofisika juga dipakai
untuk memperoleh data mengenai lokasi. Eksplorasi bawah permukaan
seringkalimelibatkan pengambilan contoh tanah dan pengujian laboratorium dari
sampel tanah yangdiambil. Elksplorasi permukaan dapat meliputi pemetaan
geologi, pemakaian metoda metodageofisika dan sebagai seorang profesional
geoteknik disarankan juga untuk melakukan surveitinjau disekitar lokasi untuk
mengamati kondisi fisik di lokasi. Untuk mendapatkan informasimengenai kondisi
tanah dibawah permukaan, beberapa bentuk eksplorasi diperlukan.
metodapengamatan tanah dibawah permukaan, mengambil sampel, dan menentukan
sifat sifat fisik tanah dan batuan termasuk membuat sumuran uji (test
pit), paritan (terutama di lokasi lokasipatahan dan bidang longsor),
penggalian, dan pengujian ditempat.
Contoh Tanah
Penggalian
dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan menggunakan diameter yangbesar
dan diameter kecil. Galian dengan diameter yang besar jarang dilakukan
dikarenakanfaktor keamanan dan biaya yang relatif lebih besar, namun demikian
penggalian dengandiameter besar kadangkala dilakukan untuk keperluan
pengumpulan data, khususnya bagipara ahli geologi atau akhli teknik untuk bisa
menyajikan secara visual dan pengujian secaramanual dan menilai tanah dan
susunan batuan langsung ditempatnya. Penggalianberdiameter kecil seringkali
dipakai guna seoran akhli geologi atau akhli teknik menilaipotongan potongan
tanah dan batuan hasil operasi pengeboran guna memperoleh sampelsampel tanah
pada kedalaman tertentu dan melakukan pengujian di tempat. Sampel tanahuntuk
mendapatkan sampel dengan kondisi Terganggu (disturbed) atau Tidak
terganngu(undisturbed); walaupun sampel tak terganggu tidak benar benar
terganggu. Sampelterganggu (disturbed sample) adalah satu sampel dimana
struktur tanahnya sudahmengalami perubahan sehingga pengujian sifat sifat
struktur tanahnya sudah tidak mewakilikondisi di tempat asalnya (di lapangan),
dan hanya sifat sifat dari butiran tanahnya saja yangsecara akurat dapat
ditentukan. Pada sampel yang tak terganggu, kondisi sampel tanahmasih sama
dengan kondisi tanah yang ada di lapangan dan memungkinkan untuk
dilakukanpengujian sifat sifat struktur tanahnya karena sifat sifatnya sudah
mendekati kondisi tanahyang terdapat di lapangan.
Eksplorasi Geofisika
Metoda
geofisika sering dipakai dalam penyelidikan geoteknik untuk mengetahui dan
menilaitingkah laku lokasi dengan suatu survei seismik. Dengan cara mengukur
kecepatan gelombang shear pada tanah dapat diprediksi respon dinamis dari suatu
tanah. Adabeberapa metoda yang digunakan untuk menentukan kecepatan gelombang
shear, yaitu :
1.
Crosshole method
2. Downhole method (with a seismic CPT
or a substitute device)
3. Surface wave reflection or
refraction
4. Suspension logging (also known as
P-S logging or Oyo logging)
5. Spectral analysis of surface waves
(SASW)
6.
Reflection microtremor (ReMi)
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tanah adalah tempat tumbuhnya
tanaman dan mendukung hewan dan manusia. Tanah berasal dari pelapukan batuan
dengan bantuan tanaman dan organisme, membentuk tubuh unik yang menyelimuti
lapisan batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai pedogenesis. Proses
yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas
lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon.Setiap horizon dapat menceritakan
mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia dan biologi yang telah dilalui
tubuh tanah tersebut.
Genesa
tanah meliputi F = ( I, C, V,R,T)
I:
Induk
C:
climate ( iklim )
V:
Vegetasi
R:
Topogarfi ( Relief )
T
: waktu ( Time )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan di komentari menggunakan bahasa yang baik dan sopan,, terimakasih atas kunjungan anda. jangan lupa follow ya,,,,