Sabtu, 26 Januari 2013
Rabu, 23 Januari 2013
Selasa, 22 Januari 2013
Senin, 21 Januari 2013
NASIHAT HIDUP
ULAR SILUMAN
AMIR
BIN ABU QAIS adalah seorang yang dikenal tekun beribadah malam. Ia juga
senantiasa rajin bepuasa. Untuk menguji kesalehan dan kekhusyukan ibadahnya,
iblis menyamar menjadi ular siluman. Setelah berubah menjadi ular siluman, maka
ia membelit Amir kala sedang bersujud saat sholat. Amir sebenarnya tidak
merasakan keberadaan ular yang menjalar masuk kepakaianya. Tetapi, Amir
kemudian mencium bau ular siluman. Ia segera menyingkirkan ular itu dengan
tangannya.
Amir
kemudian bergumam, “ andai tidak karena bau busukmu, aku tetap meneruskan
sujudku”.
Sewaktu
Amir dibelit ular itu, seorang yang bernama Alqomah bin Mursyit menyaksikan
peristiwa tersebut. Ia mengungkapkan bahwa ia melihat Amir sedang sholat dan di
tengah kekhusyukannya, tiba – tiba seekor ular keluar dari bajunya melalui
lengan baju. Dalam pandangan Alqomah, Amir tak tampak berusaha menghindari ular
tersebut karena terbenam dalam kekhusyukan ibadahnya.
Setelah
peristiwa tersebut, ada seseorang menegur Amir, “ mengapa tidak kau singkirkan
ular itu”?
Amir
menjelaskan, “ demi Allah, aku malu kepada Allahjika takut pada hal – hal
selain Dia. Demi Allah aku tidak tau saat ia masuk dan keluar dari bajuku”.
Orang
itu menjawab,” surge dapat diperoleh tanpa harus berbuat seperti itu”.
Selepas
selesainya obrolan itu, tidak begitu lama, Amir tampak sakit dan menangis.
Lalu
ada seseorang yang kemudian bertanya heran, “ apa yang membuatmu menangis?
Bukankah kau sudah berbuat menjalankan sholat dan ibadah dengan benar”?.
Amir
menukas, “ siapakah yang lebih berhak menangis dari pada aku? Perjalananku
masih sangat jauh. Bekalku sangat sedikit. Aku kini berada diwaktu sore.
Jalanku masih naik turun diantara surge atau neraka. Tak tahu kemana
perjalananku berakhir”?
*****
Demikian
kisah seorang kekasih Allah yang begitu khusyuk menjalani hubungan cinta dengan
Sang Kekasih Sejati, yakni Allah SWT. Ia tetap menjaga kekhusyukan ibadah dan
kesalehannya meskipun digoda dengan beragam cara, seperti yang ditebarkan
iblis. Meski iblis telah mengubah diri sebagai ular dan menakut – nakutinya, ia
tetap terbenam dalam ibadah yang khusyuk. Begitulah bila cinta telah melahirkan
ketenangan bagi Sang Pecinta, tak ada hal lain yang dapat menggoyahkan
cintanya.
Minggu, 20 Januari 2013
Cinta
Cinta
Tanpa
kehadiranmu hidup ini
Rasanya
tak semangat lagi
Inginku
selalu berada didekatmu setiap saat
Manakala
hati sedang resah aku selalu ingat akan dirimu
Oh….
Kasih sungguh aku tak bias menahan
Perasaan
cinta yang sedalam ini terhadapmu
Rasakanlah
perasaanku, cintaku padamu
Ibarat
matahari
Yang
bersinar dipagi hari
Akan
tetapi kenapa kau tak bisa mengerti aku
Nada
– nada rindu slalu akan menggoda diriku
Tiap
waktu bayanganmu slalu menghantuiku
Oh………
kasih aku akan selalu menyayangimu
******
Cinta
hanyalah kengan sesaat yang manis dan pahit dan dirasakan oleh dua insane yang
berbeda jenis. Sebuah perasaan ingin diungkapkan tetapi takut akan ditolak oleh
seseorang.
Cinta
itu tidak harus dimiliki, dan cinta dilihat dari hati yang tulus !
Dan
cinta datang dari mata turun ke hati dan hilang dari kemunafikan seseorang yang
hanya memandang cinta sebagai hiburan sekejab saja.
Sahabat
bisa menjadi orang yang dicintai lebih dari segalanya,dan berbeda rasa cinta
pada sahabat yang biasa dan pada sahabatnya, dicintai lebih.
Dan
cinta tak dipandang dari kebagusan dan kekayaan. Cinta yang murni akan menjadi
sebuah kenangan yang sangat indah.
Cinta
kadang – kadang membawa kebahagiaandan kadang – kadang membawa kesedihan atau
kesusahan.
Sekian
!!!!!!!!!
Kamis, 17 Januari 2013
alhikmah: MUTIARA HIKMAH
alhikmah: MUTIARA HIKMAH: KISAH SI PENANGIS Al kisah seorang yang bernama Ahmad bin Ubay Al Khowariy mengunjungi Abu Sulaiman Ad Daraniy di rumahnya. Setibanya ...
Senin, 14 Januari 2013
MUTIARA HIKMAH
KISAH
SI PENANGIS
Al
kisah seorang yang bernama Ahmad bin Ubay Al Khowariy mengunjungi Abu Sulaiman
Ad Daraniy di rumahnya. Setibanya disana, ia melihat Abu Sulaiman sedang
menangis.
Lalu
Ahmad bertanya kepada abu Sulaiman, “ apa yang membuat anda menangis Tuan”? Abu
sulaiman menjawabnya dengan bercerita, “ sahabatku, sesungguhnya para
pecinta (ahlul mahabbah ), ketika malam
telah gelap, mereka menghentikan langkah kakinya. Air mata mereka bercucuran di
atas pipi – pipi mereka dalam bersujud dan rukuk. Ketika mereka berbuat
demikian, Penguasa Yang Maha Agung mengawasi mereka dan berseru, “ Hai Jibril,
dengan penglihatanKu, orang – orang ini telah merasakan kelezatan dengan
firmanKu. Mereka merasa senang dengan bermunajat kepadaKU. Sesungguhnya Aku mengawasi
mereka, mendengarkan ucapan – ucapan mereka. Aku mengerti kerinduan dan ratap
tangis mereka. Panggillah mereka Jibril
! katakana pada mereka, ada apa dengan kekhawatiran, kegelisahan, dan kesedihan
yang Aku lihat pada diri mereka? Apakah ada seorang pembawa kabar yang
memberitakan bahwa sang Kekasih akan menyiksa para kekasihNya di dalam neraka.
Padahal seorang hamba yang hina pun tidak pantas untuk berbuat demikian?
Bagaimana mungkin Sang Penguasa Agung berbuat demikian ? demi keagunganKU, Aku bersumpah,
Aku akan benar – benar menghadiahkan kepada mereka, yaitu ketika mereka datang
kepadaKU di hari kiamat, Aku perlihatkan wajahKU yang mulia, aku melihat
mereka, dan merekapun melihat AKU”.
Abu
Sulaiman lalu berkata, “ biarkanlah aku menangis, Ahmad! Aku menangis karena
merasa tertinggal dari orang – orang yang menjadi kekasihNYA tersebut”.
***********
Kutipan
diatas memberikan pelajaran penting, yaitu bagaimana para kekasih Allah yang
selalu bersikap rendah hati. Para kekasih Allah tidak pernah merasa paling
banyak ibadahnya, atau paling tulus amal sholehnya. Sebaliknya, mereka selalu
mengedepankan sikap tawadluk yang bertujuan menjernihkan hati dari pikiran dan
perilaku yang merugikan diri sendiri, orang lain, dan juga Allah. Sikap rendah
hati para kekasih Allah itu membuat mereka untuk selalu mengintropeksi diri,
menghitung – hitung kekurangan diri (muhasabah) sebagai upaya meningkatkan
kualitas kecintaan mereka kepada Allah.
alhikmah: MUTIARA HIKMAH
alhikmah: MUTIARA HIKMAH: DOA SETELAH TERTIDUR Rabi’ Bin Khatsam, menceritakan tentang seorang kekasih Allah yang bernama Uwais Al Qorni. Ketika di masjid, ia...
MUTIARA HIKMAH
DOA
SETELAH TERTIDUR
Rabi’
Bin Khatsam, menceritakan tentang seorang kekasih Allah yang bernama Uwais
Al Qorni. Ketika di masjid, ia melihat
uwais sedang melaksanakan sholat subuh dan duduk berdzikir. Sewaktu Uwais
berdzikir pun Rabi’ tidak ingin mengganggunya.
Ketika
tiba waktu sholat shubuh, Uwais pun berdiri melaksanakan sholat. Setelah
selesai sholat shubuh, ia mengisi waktunya dengan melakukan sholat sunah hingga
tiba waktu sholat dzuhur. Setelah mengerjakan sholat dzuhur, ia mengerjakan
sholat sunah hingga tiba waktu sholat asar, ia duduk dan berdzikir kepada Allah
hingga tiba waktu sholat maghrib. Berikutnya ia pun mengerjakan sholat hingga
tiba waktu sholat isyak. Setelah ia selesai mengerjakan sholat isyak, ia
mengerjakan sholat sunah yang lain hingga tiba waktunya sholat subuh.
Setelah
mengerjakan sholat subuh, Uwais lantas duduk untuk beristirahat sejenak untuk
menghilangkan lelahnya. Mendadak rasa kantuk menerjangnya dan tanpa
disadarinya, ia pun tertidur dengan duduk. Setelah terbangaun ia langsung
mengucapkan doa, “ Allah, aku berlindung kepadaMU dari mata yang banyak tidur
dan perut yang tidak pernah merasa kenyang”.
******
Kutipan
kisah di atas menggambarkan bagaimana seorang kekasih Allah yang selalu merasa
kurang dalam beribadah. Meskipun ia telah berusaha mengisi seluruh waktunya
untuk bercengkerama dan merajut rindu bersamaNYA. Selayaknya seorang kekasih
yang selalu dirundung rindu, ia selalu ingin dekat dan dapat bersatu dengan
kekasihnya. Ketika ia terbuai sekejab mata yang terpejampun atau berpaling dari
kekasihnya itu, rasa penyesalan teramat dalam begitu marasa berdosa. Bahkan,
seperti yang ditunjukkan Uwais, seorang yang cintanya sepenuh jiwa kepada
Allah, ketika ia tertidur sekejab mata karena rasa kantuk yang menyerang pun dianggapnya
sebagai tindakan lengah yang menyimpan gugusan dosa. Ia merasa masih sangat
kurang dalam memenuhuhi harapan cinta kekasihnya, senhingga merasa perlu berdoa
untuk dihindarkan dari sesuatu yang dapat menjauhkan dirinya dari sang kekasih.
Begitulah seorang pecinta yang dirundung rindu berat kepada kekasihNYA.
Langganan:
Postingan (Atom)